Cari Blog Ini

Senin, 25 Juni 2012

Perbedaan Topik dan Judul Sebuah Tulisan

SAHABAT INSPIRASI INDONESIA - Artikel ini saya tulis dikarenakan masih ada kebingungan bagi sebagian orang, yang menganggap judul sama dengan topik. Padahal topik dengan judul itu berbeda. Seperti yang saya tulis di bagian akhir artikel Pembatasan Topik untuk Tulisan, bahwa topik adalah intisari atau pokok pikiran yang menjadi pembahasan, sementara judul adalah kalimat yang dijadikan headline atau kepala tulisan agar lebih menarik dan membuat penasaran.

perbedaan topik dan judul tulisan

Pemilihan topik harus ditentukan sebelum memulai menulis, sedangkan judul bisa dibuat sebelum atau sesudah tulisan itu jadi. Bagi penulis yang sudah berpengalaman, pemilihan judul sering dilakukan setelah karya tulisnya jadi. Kalaupun dibuat sebelum memulai menulis, tak jarang penulis merasa perlu untuk mempertimbangkannya kembali atau merubahnya. Ini dimaksudkan agar judul sebagai headline benar-benar sesuai dengan isi tulisan. Topik dan judul memiiliki kedudukan yang sangat penting dalam sebuah tulisan. Topik penting untuk membuat rumusan pokok pikiran selama proses menulis. Judul juga penting karena dijadikan headline, terutama saat disuguhkan kepada pembaca.

Untuk lebih jelasnya saya akan berikan contoh perbedaan topik dan judul sebagai berikut :

Misalnya topik tentang "Perjuangan Ki Hadjar Dewantara" dengan pokok pikiran, "Ki Hadjar Dewantara berjuang dengan mencetuskan pemikiran yang cemerlang, khususnya dalam bidang pendidikan. Pemikiran-pemikiran itu masih tetap bisa digunakan untuk masa kini dan masa yang akan datang. Meskipun Ki Hadjar Dewantara mencetuskannya pada masa sebelum kemerdekaan."

Tulisan yang sudah jadi berdasar topik dengan pokok pikiran tersebut bisa diberi judul "Pemikiran Seorang Pejuang Pendidikan", atau "Ki Hadjar Dewantara seorang yang Jenius", atau "Ki Hadjar Dewantara Putera Bangsa Indonesia yang Besar", atau "Warisan Ki Hadjar Dewantara", atau "Pemikiran Ki Hadjar Dewantara Masih akan Tetap Aktual" dan seterusnya.
BACA:
Arti Kebersamaan Dalam Organisasi

Judul selain dibuat berdasarkan selera penulisnya juga harus sesuai dengan isi tulisannya. Untuk itu seorang penulis harus mampu memilih judul yang dianggapnya menarik dan memiliki nilai artistik. Sehingga dengan membaca judulnya saja, pembaca sudah tertarik dan memutuskan untuk membaca lebih lanjut karya tulis seorang penulis. Topik bisa saja berbeda dengan judul, asalkan masih memiliki kesesuaian dengan isi tulisan. Terkadang ada topik yang langsung dijadikan menjadi sebuah judul, ini sering didapati dalam tulisan-tulisan ilmiah. Namun untuk saat ini, tulisan yang tidak berpretensi ilmiah pun seperti tulisan populer atau tulisan jurnalistik, kerapkali membuat topik langsung sebagai judul.

Dari ulasan ini semoga saja tidak ada lagi pembaca yang bingung akan perbedaan dari topik dengan judul. Mungkin kelihatan serupa, tapi keduanya tidaklah sama artinya. Dan untuk postingan selanjutnya, saya akan memberikan "Tips Membuat Judul yang Baik dan Menarik". Jika diantara pembaca ada hal yang belum jelas dan ingin ditanyakan, silahkan ditulis di kolom komentar. Tapi mohon maaf jika jawabannya tidak quick respond, sebab aktivitas saya tidak selalu terhubung dengan jaringan internet. Atau Anda bisa langsung berkomunikasi dengan istri saya, Vanny Chrisma W, via facebook.

Selasa, 12 Juni 2012

Pembatasan Topik untuk Karangan, Tulisan atau Cerita

SAHABAT INSPIRASI INDONESIA - Setelah pada postingan sebelumnya saya membahas tentang Pemilihan Topik untuk Karangan atau Tulisan, maka pada kesempatan kali ini saya akan mengulas perihal Pembatasan Topik untuk Karangan atau Tulisan. Mengapa seorang penulis perlu memberikan batasan topik atas apa yang ditulisnya? Bukankah seorang penulis memiliki kebebasan untuk mengeksplorasi semua ide yang ada di kepalanya?

batasan topik karangan cerita

Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terjawab, jika penulis mau memposisikan diri sebagai pembaca. Seorang pembaca akan menilai sebuah tulisan itu menarik, bila tulisan tersebut diuraikan dengan jelas, dikemas secara padat dan isinya bermanfaat bagi diri si pembaca. Penjelasan ini sekaligus juga menjawab para komentator di postingan sebelumnya, yang kebingungan akan maksud dari topik yang menarik. Apapun yang akan menjadi topik bahasan didalam tulisan, entah itu tentang komputer, budaya, kesehatan, kuliner, blogging, politik dan sebagainya, yang penting penulisannya harus jelas, padat dan bermanfaat.

Membatasi topik tulisan menjadi lebih spesifik, akan membantu penulis dalam mengulas tulisannya bisa lebih gamblang dan mendalam. Sehingga karangan atau tulisan yang dihasilkan, betul-betul menjadi sebuah karya tulis yang bermutu. Untuk mempersempit topik bisa dilakukan cara sebagai berikut:

  1. Menurut tempat.
    Indonesia tentu lebih sempit daripada dunia, Jawa lebih sempit daripada Indonesia, Jawa Timur lebih sempit daripada Jawa, Surabaya lebih sempit daripada Jawa Timur, dan seterusnya. Sehingga jika ingin mengulas tulisan lebih detail, maka topik tentang "Tingkat Perekonomian Masyarakat di Pulau Jawa" akan lebih spesifik dari pada topik tentang "Tingkat Perekonomian Masyarakat di Indonesia". Spesifikasi ini dilakukan berdasarkan tempat, agar informasi yang diberikan bisa lebih rinci.
  2. Menurut waktu.
    Spesifikasi ini dilakukan berdasarkan waktu/periode/masa. Topik "Perkembangan Islam" bisa dipersempit menjadi "Perkembangan Islam di Masa Nabi Muhammad SAW". Topik "Sejarah Seni Lukis di Indonesia" bisa dipersempit menjadi "Sejarah Seni Lukis pada zaman Kemerdekaan". Spesifikasi ini dilakukan berdasarkan waktu, sehingga informasi yang diulas akan lebih jelas sesuai masanya.
  3. Menurut hubungan kausal (sebab-akibat).
    Topik "Perkembangan Facebook" dapat dikhususkan pembahasannya menjadi "Alasan Mengapa Facebook Cepat Berkembang". Begitu juga topik "Kejahatan di Indonesia" akan lebih spesifik lagi menjadi "Beberapa Hal yang Mendorong Timbulnya Kejahatan di Indonesia". Spesifikasi ini dilakukan berdasarkan hubungan kausal, sehingga informasi akan lebih akurat jika disebutkan sebab dan akibatnya.
  4. Menurut pembagian bidang kehidupan manusia.
    Topik "Pembangunan di Indonesia" dapat dikhususkan lagi menjadi "Pembangunan Ekonomi Semasa Orde Baru" atau menjadi "Pembangunan Sarana Pendidikan pada Masa Reformasi". Spesifikasi ini dilakukan berdasarkan bidang kehidupan manusia seperti politik, ekonomi, agama, ilmu pengetahuan, sosial dan budaya.
  5. Menurut aspek khusus-umum.
    Topik "Pengaruh SOPA/PIPA Terhadap Pengguna Internet" dapat lebih dikhususkan menjadi "Pengaruh SOPA/PIPA Bagi Kalangan Blogger". Begitu juga topik "Dampak Kenaikan BBM terhadap masyarakat Indonesia" bisa dipersempit menjadi "Dampak Kenaikan BBM bagi Pedagang Pasar Tradisional". Spesifikasi ini dilakukan berdasarkan aspek khusus-umum, sehingga informasi bisa lebih detail tentang obyeknya.
  6. Menurut obyek material dan obyek formal.
    Obyek material adalah bahan yang akan dibahas, sementara obyek formal adalah sudut pandang yang digunakan untuk meninjau bahan tersebut. Jika ingin membuat topik "Perkembangan Internet di Indonesia" bisa lebih dikhususkan menjadi "Perkembangan Internet di Indonesia Ditinjau dari Segi Penggunanya". Perkembangan internet di Indonesia disebut obyek material, sedangkan ditinjau dari segi penggunanya disebut obyek formal. Sehingga sudut pandang penjelasan lebih difokuskan pada segi penggunanya, meliputi usia, jenis kelamin dan tingkat pendidikan. Jadi tidak perlu membahas segi yang lainnya, misalkan kecepatan internet dan sebagainya.
BACA:
Perbedaan Topik dan Judul dalam Sebuah Tulisan

Cara-cara diatas bisa dilakukan secara terpisah juga bisa digabung antara satu dengan yang lainnya. Dengan menggabungkan cara akan menjadikan topik menjadi lebih spesifik lagi. Contohnya topik "Perkembangan Islam di Indonesia" akan lebih spesifik jika dirubah menjadi "Segi-segi yang Menarik dari Perkembangan Islam di Jawa pada masa Sunan Ampel". Disini ada 3 cara pembatasan topik yang digabung, yaitu menurut tempat, menurut waktu dan menurut obyek material dan obyek formal.

Yang perlu diingat adalah topik tidak sama dengan judul. Topik adalah intisari atau isi dari sebuah tulisan, sedangkan judul adalah kalimat yang dibuat sebagai headline agar lebih menarik dan membuat penasaran. Semoga saja artikel ini bisa membantu para pembaca dalam mambatasi topik, agar dapat membuat karya tulis yang lebih menarik.

Selasa, 05 Juni 2012

Pemilihan Topik untuk Karangan, Tulisan atau Cerita

SAHABAT INSPIRASI INDONESIA - Setelah beberapa hari tidak ada aktivitas posting di blog ini, dikarenakan padatnya aktivitas di darat, laut dan udara untuk promosi novel Purnama untuk Palestine. Saat ini mumpung ada kesempatan berinteraksi dengan dunia maya, sekalian saya menyempatkan untuk membuat artikel tentang Memilih Topik untuk Tulisan. Postingan ini merupakan kelanjutan dari artikel tentang Mengembangkan Ide menjadi Tulisan.

pemilihan topik sebuah karangan tulisan

Sebagai seorang penulis, entah itu untuk media cetak (buku, novel, majalah, dll) atau online (blog, website, forum, dll), mungkin pemilihan topik ini tergantung dari si penulis itu sendiri. Dikarenakan tiap penulis punya hak azasi tersendiri untuk membuat karya tulisnya. Hanya saja di dunia kepenulisan, kita tidak akan pernah lepas dari adanya pembaca sebagai penikmat karya tulis kita. Jika seorang penulis mampu untuk memilih topik yang menarik, kemudian merangkai tulisannya dengan bagus dan tentunya sesuai topik, maka pembaca akan merasa nyaman menyimak sebuah karya tulis dari awal sampai akhir.

Panjang pendeknya sebuah karya tulis, tidak menentukan kualitas tulisan tersebut. Karya tulis yang pendek tetapi diuraikan dengan jelas, padat dan bermanfaat, pasti akan lebih dihargai daripada karya tulis yang panjang tetapi terlalu bertele-tele dan tidak jelas apa maksudnya. Jelas, padat dan bermanfaat, adalah syarat penting dalam membuat sebuah karya tulis yang baik dan menarik. Dan untuk membuat sebuah karya tulis yang baik, seorang penulis harus memilih topik yang menarik hatinya. Akan sulit sekali jika seorang penulis membuat karya tulis yang dia sendiri tidak tertarik terhadap topik yang akan dibahas.

Setelah penulis menemukan ide yang akan dijadikan topik yang menarik, langkah selanjutnya adalah mengajukan pertanyaan pada diri sendiri sebagai berikut:
  • Mampukah saya menulis topik ini?
  • Apakah saya menguasai materi yang akan saya tulis?
  • Adakah literatur yang bisa didapat untuk melengkapi tulisan saya?

Jika 3 pertanyaan itu sudah mampu dijawab oleh si penulis, maka segeralah untuk merangkai tulisan berdasar topik yang sudah dipilih. Namun jika belum mampu untuk menjawab atau masih ragu-ragu, alangkah lebih baik untuk mencari topik yang lain. Menulis sesuatu yang tidak kita kuasai atau bahan literaturnya sulit didapat, akan menyebabkan karya tulis kita selesai dalam waktu yang lama atau bahkan tak kunjung selesai. Andai kita paksakan untuk menulis tanpa penguasaan dan literatur, pasti hasil karya tulis kita menjadi tulisan yang dangkal, mengambang dan kurang bermutu.

BACA:
Perbedaan Topik dan Judul Tulisan

Untuk membuat topik menjadi semakin menarik, penulis juga harus mampu memberikan batasan topik yang akan ditulisnya. Jangan karena ingin tampak berwawasan luas, sehingga kita memilih topik yang justru terlalu umum dan belum dikuasai. Misalnya topik "Perencanaan Pembangunan di Indonesia tahun 2012" mungkin terlalu umum, maka bisa dipersempit menjadi "Perencanaan Jalan di Kota Surabaya Untuk Mengatasi Macet". Topik yang lebih spesifik akan lebih memudahkan penulis dalam mengulas materi secara lebih detail. Dan tentunya bagi pembaca akan lebih merasa puas, jika yang dibacanya adalah tulisan yang diulas secara gamblang dan mendalam.

Sehingga untuk memilih topik sebuah karangan, tulisan ataupun cerita, seorang penulis perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
  1. Pilih topik yang menarik untuk dijadikan bahan tulisan.
  2. Menguasai topik yang akan ditulis.
  3. Literatur atau bahan pelengkap mudah didapat untuk dipelajari.
  4. Membatasi topik agar lebih spesifik.

Semoga artikel ini dapat berguna bagi para calon penulis atau penulis pemula yang sempat membaca tulisan ini. Untuk pembahasan tentang "Pembatasan Topik", akan saya ulas dalam postingan berikutnya.